Shalat Adalah Kunci Kebahagiaan
PENDALAMAN TERAPI SHALAT BAHAGIA
Oleh : Prof. Dr. Moh. Ali Aziz, M.Ag.
Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya dan Founder
“Pendalaman Terapi Shalat Bahagia”
Pada
hari Sabtu, 23 November 2019 tepatnya pada pukul 06.30 mahasiswa KPI A2
mengikuti seminar Pendalaman Terapi Shalat Bahagia (PTSB) yang diadakan oleh
Dosen mata kuliah Studi Al-Qur’an Prof. Dr. Moh. Ali Aziz, M.Ag. Tidak hanya
mahasiswa KPI saja, tetapi juga diikuti oleh mahasiswa Bimbinagn Konseling
Islam, Ilmu Komunikasi, Manajemen Dakwah dan mahasiswa pascasarjana (S2). Seminar
ini bukan seperti seminar biasanya, seminar ini sekaligus sebagai kuliah wada’
(penutupan) mata kulaih Studi Al-Qur’an. Bertempat di Kun Yaquta Convention
Center, jl. Siwalankerto tengah 66 Surabaya 60236 Indonesia.
Mengapa harus PTSB? Sebelum kita mengikuti training
PTSB ini, hendaknya harus membaca buku 60 Menit Treapi Shalat Bahagia agar kita
bisa memahami makna dari kalimat kunci : SUBHAN TURUT HADIR di MASJID untuk
AKSI SOSIAL dan diharapkan mendapatkan kedahsyatan pengaruh sholat bagi
kehidupan. PTSB ini memberikan bimbingan dan praktek shalat agar kita memahami serta
mengingat lebih kuat akan kebesaran Allah SWT, selalu percaya diri, dan optimis
akan penyelesaian semua masalah menuju kehidupan yang bahagia. Wajah yang
bahagia merupakan cermin syukur kepada Allah SWT, karena pribadi bahagialah
yang bisa produktif, kreatif dan membahagiakan orang lain secara maksimal.
Pentingkah PTSB? Tujuan founder mengadakan
PTSB ini ialah agar kita manusia bisa merubah mindset untuk selalu ikhlas dan
ridho atas keputusan Allah SWT, lebih percaya diri, optimis, tenang di tengah
keluarga, dan kesembuhan dari beberapa penyakit setelah mengikuti PTSB. Hal ini,
bukan karena founder dan bukunya yang hebat, tapi semata-mata karena
penghayatan kita saat shalat yang luar biasa. Tujuan utama sholat adalah
kokohnya mindset T2Q (tawakal, tumakninah dan qona’ah), sedangkan kesembuhan
reizki dan sebagainya hanyalah bonus semata, sekalipun semua itu sangat kita
butuhkan.
Shalat merupakan ibadah yang sangat dicintai
Allah, dialah amal yang merupakan salah satu dari rukun Islam. Ciri utama
seorang mukmin sejati adalah menegakkan shalat wajib yang lima waktu dan ibadah
tersebut dilakukan dengan keimanan karena mengharap ridha-Nya. Dan amalan mulia
ini agar diterima di sisi Allah maka harus meneladani dan mencontoh bagaimana
petunjuk Allah dan Rasul-Nya dalam melakukannya baik itu gerakan maupun
bacaannya. Allah SWT tidak akan memberikan
ujian kepada diumatnya diluar batas kemampuannya, Allah menguji kita agar kita
selalu mengingatnya dengan sholat memohon ampun dan bantuan kepada-Nya. Ketika kita
merasa “aduh, banyak sekali masalah dalam hidup saya.” “aduh, kapan saya bisa
sembuh dari penyakit ini.” percayalah bahwa tidak ada suatu masalah atau
penyakit yang tidak bisa diselesaikan oleh Allah SWT, hanya dengan kita menunaikan
perintah-Nya, salah satunya dengan sholat. Jangan pernah bermimpi untuk
memiliki hidup tanpa masaah dan cobaan, sebab kita berada di dunia bukan di surga.
Cobaan itu untuk menguji seorang hamba seberapa sering mereka meminta bantuan
dan doa kepada Allah dan kesabaran mereka dalam menghadapi masalah tersebut.
“Barangsiapa
tidak senang dengan keputusan dan takdir-Ku, maka hendaknya ia segera mencari
tuhan selain aku.” (HQR. At Thabrany). Maksud dari hadist ini ialah kita
sebagai manusia harus menjadi seorang hamba yang menerima takdir Allah dengan
lapang dada serta sabar menghadapi cobaan hidup tanpa adanya keluhan. Allah SWT
tidak suka dengan hamba yang terus menerus mengeluh dari masalahnya tanpa
mencari jalan keluar yang terbaik. Bentuk kita tidak menerima takdir Allah SWT
adalah dengan banyaknya mengeluh. Jika kita mempunyai masalah atau kita tidak
terima dengan kehendak Allah, hendaknya kita mencari jalan keluar dan
menerimanya dengan lapang dada. Karena belem tentu apa yang kamu rencanakan baik
bagimu itu baik di mata Allah SWT. Prof. Ali Aziz mengatakan bahwa Berani
hidup berani juga untuk menghadapi masalah. Tidak berani, mati saja, singkat, padat
dan jelas.
Masalah
hidup itu realitanya berat, tetapi jika kita memiliki mindset bahwa yakin kita dapat
menyelesaikan masalah tersebut akan sangat mudah dilalui. Karena dikabulkannya
doa oleh Allah SWT tergantung dari Prasangka hambanya. Jadi jika kita merasa
doa kita tidak terkabul itu bukan salah Allah, itu salah kita yang tidak khusu’
dan yakin saat berdoa kepada Allah. Pemikiran sorang hamba sama halnya seperti
perkataan yang tidak diucapkan dan perkataan itu sama dengan seperti do’a. Berdo’alah di dalam
atau di luar sholat. Namun yang sangat dianjurkan berdo’alah ketika kamu
melakukan atau melaksanakan sholat, seperti dalam gerakan rukuk dan sujud. Ada
yang mengatakan paling dekat nya hamba dengan Allah ketika ia sujud maka minta
lah apa yang kamu inginkan atau butuhkan. Kita tidak akan bisa mengetahui kapan
terkabulnya do’a, karena terkabulnya do’a ialah salah satu scenario Allah yang
dirahasiakan pada umatnya.
Gerakan PTSB juga mengajarkan kita bagaimana
memahami fungsi dari setiap gerakan yang ada dalam sholat dan apa yang harus
kita lakukan dalam setiap gerakan sholat tersebut, antara lain:
1. Takbiratul
Ikhram (berdiri)
memiliki kata kunci SUBHAN (Syukur, Bimbingan, Ketahanan Iman). Pada posisi
ini, perokaat membaca iftitah, surat Al-Fatihah dan surat pendek Al-Qur’an. Setelah
itu membaca doa dan renungan didalam hati, perokaat mengucapkan syukur atas
segala rahmat yang telah diberikan Allah SWT kepadanya dan memohon untuk selalu
diberikan iman yang kuat serta dibimbing kejalan yang benar.
2. Rukuk
yang memiliki
kata kunci yaitu TURUT (Tunduk, Menurut). Pada posisi ini, perokaat diberikan
mindset agar siap untuk mati, dalam hal ini agar kita selalu mengingat Allah
dan menjadi hamba yang taat dan tawadhu’ karena segala sesuatu didunia ini hanyalah
milik Allah maka simpanlah sombongmu.
3. I’tidal
memiliki kata kunci
yaitu HADIR (Hak pujian; Takdir). Pada posisi ini diartikan bahwa hanya Allah
yang mempunyai ha katas pujian dan menetapkan takdir setip makhluk hidup. Perokaat
membaca renungan dengan memuji segalanya hanya kepada Allah SWT dan menerima
takdir yang telah ditetapkan-Nya.
4. Sujud
memiliki kata kunci
yaitu MASJID (Maaf, Sinar, jiwa dan raga). Sujud merupakan Gerakan sholat yang
dianjurkan untuk memperbanyak doa dan sujud juga salah satu cara komunikasi
kita kepada Allah. Dalm renungan para perokaat memohon ampun kepada Allah atas
segala dosa yang telah diperbuat dan menyerahkan segala hidup dan mati hanya
kepada Allah SWT.
5. Duduk
Antara Dua Sujud memiliki kata kunci yaitu AKSI (Ampunan, Kasih, Sejahtera, Iman).
Dalam posisi ini, perokaat merenungkan segala dosa serta memohon ampun, memohon
untuk selalu diberikan sejahtera dalam kehidupan dan diberikan iman yang kuat
agar selalu dekat dengan Allah SWT.
6. Tasyahud
memiliki kata kunci
yaitu SOSIAL (Sholawat, Persaksian, Tawakal). Pada posisi ini menunjukkan akan
kesaksian kita bahwa tiada tuhan selain Allah dan utusan Allah yang mulia yakni
Nabi Muhammad SAW, serta bersholawat untuk Nabi SAW dan selalu bertawakal menyerahkan
hidup mati kepada-Nya.
Setelah membaca dan memahami materi dari buku panduan PTSB serta materi penjelasan dari Prof. Ali Aziz, kita disuruh untuk
menghadap ke kiblat dan membaca kata kunci dan renungan/doa didalam hati serta dihafalkan.
Selanjutnya, kita disuruh berdiri untuk mempratekkan sholat dan renungan
doanya. Dalam gerakan PTSB ini ada 3 gerakan yang membuat saya kagum dan menangis
dianntaranya; Pada posisi berdiri (Takbiratul Ikhram), saya
menangis karena mengingat bahwa saya sebagai manusia kurang bersyukur atas
rahmat yang telah Allah SWT berikan kepada saya. Kita sebagai manusia merasa
kurang cukup dengan segala hal yang telah Allah SWT berikan kepada kita, bahkan
disekeliling kita masih banyak orang yang kurang mampu dalam ekonomi, fisik dan
lainnya, kita yang diberikan fisik yang sehat untuk menunaikan sholat masih
saja malas untuk mengerjakannya. Sedangkan diluar sana banyak orang yang kurang
fisiknya tapi selalu rajin dan tepat waktu dalam mengerjakan sholat. Posisi rukuk,
pada posisi ini kita diberikan mindset untuk siap mati, maksut dari sipamati
yaitu; kita bertasbih dan menyerahkan segala hidup-mati, sehat-sakit, kaya-miskin
dan segala persoalan kita kepada-Nya serta memohon ampun atas segala dosa yang
telah kita perbuat. Selain mindset, dalam posisi rukuk ini kita diberikan
contoh posisi rukuk yang benar, saya merasakan otot-otot dikaki saya seperti
ditarik. Selanjutnya posisi I’tidal, pada posisi ini kita mengucapkan dalam
hati beribu-ribu pujian kepada Allah SWT dan menerima takdir Allah kepada kita
dengan hati yang ikhlas dan ridho. Posisi sujud, pada posisi ini saya menangis karena
mengingat segala dosa yang telah kita perbuat serta memohon ampun kepada Allah
dan menyerahkan segala mati dan hidup kita kepada-Nya. Allah tidak pernah
meninggalkan kita dalam keaadan susah maupun senang, mungkin teman atau kerebat
dekat kita bisa meninggalkan kita saat keadaan susah, tapi Allah selalu bersama
kita dan mendengarkan keluh kesah kita. Gerakan PTSB ini bukan untuk berjama’ah
tetapi hanya untuk sholat sendiri.
PTSB
ini menyadarkan saya bahwa sholat sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Sholat
bukan hanya sekedar perintah yang harus ditaati oleh seorang hamba, bagi saya
sholat merupakan komunikasi kita kepada sang pencipta untuk selalu bersyukur
dan memohon ampun atas dosa-dosa kita. Setelah mengikuti PTSB ini merubah
mindset saya dalam sholat, dan mulai menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
walaupun belum terbiasa dengan renungan atau doa dalam sholat yang merenungkan
semua permasalahan hidup.
Hidup bahagia ialah idaman semua
manusia. Manusia ingin memiliki hidup yang damai, bahagia dan tenang. Jika,
kita menginginkan hidup yang bahagia maka ketika telah mendengarkan panggilan adzan
hendaknya kita bersiap diri untuk menunaikan sholat. Karena sholat merupakan
cerminana perilaku baik dan buruknya kita. Jika kita ingin merubah suatu keburukan
hendaknya dari cara kita beribadah kepada sang pencipta. Dengan cara shalat
tepat waktu serta khusyu’ dalam memahami bacaan yang terkandung dalam shalat. Karena
sholat merupakan kunci dari segala hal, mulai dari kehidupan di dunia hingga di
akhirat nanti.
Surabaya, 29 November 2019
Sheila Machmuda
Nice kakak, alhamdulillah dapat ilmu baru semoga bermanfaat bagi semua
BalasHapusBarakallah sangat bermanfaat isinya dan terus berkarya
BalasHapusMasya allah sangat bermanfaat sekali semangat terus sheila machmuda
BalasHapusSangat bermanfaat terimakasihh
BalasHapussangat bermanfaat terimakasih
BalasHapus