Tindakan Sosial

Oleh

Sheila Machmuda (B01219051)

Komunikasi dan Penyiaran Islam

Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

2020



ABSTRAK

Tindakan sosial merupakan salah satu konsep penting dalam ilmu sosial. Manusia selalu melakukan tindakan sosial dalam hubungannya dengan orang lain. Teori tindakan pada hakikatnya lebih memusatkan perhatiannya pada masalah kehidupan sosial tingkat mikro, yakni cara individu atau anggota keluarga berinteraksi satu dengan yang lainnya. Tindakan adalah perbuatan seseorang baik untuk dirinya maupun bukan untuk dirinya dengan tujuan tertentu. Dapat dikatakan bahwa tindakan sosial (social action) merupakan perilaku manusia yang memiliki makna subjektif (a subjective meaning) bagi pelaku maupun orang lain yang penuh makna. Tindakan sosial yang penuh makna melewati serangkaian proses berpikir dan dilakukan secara sadar, bukan hanya sekedar respons dari stimulus.

Kata Kunci : Tindakan sosial, Masyarakat

 

PEMBAHASAN

Tindakan sosial (social action) adalah perilaku yang dilakukan oleh individu dengan pertimbangan interpretatif atas situasi, intraksi, dan hubungan sosial dikaitkan dengan preferensi nilai, kepercayaan, minat, emosi, kekasaan, otoritas, kultur, kesepakatan, ide, kebiasaan, atau lainnya yang dimiliki oleh individu. Tindakan sosial dipengaruhi oleh pikiran atau kesadaran yang akan muncul dalam setiap proses tindakan. Seorang individu tidak bertindak sebagai organisme yang terasing, sebaliknya tindakan-tindakan itu saling berhubungan dan saling tergantung.

Didalam sosiologi, tindakan sosial banyak dikemukakan oleh Max Weber yang merupakan salah satu ahli sosiologi dan sejarah bangsa Jerman, lahir di Erfurt, 21 April 1864 dan meninggal dunia di Munchen, 14 Juni 1920. Weber adalah guru besar di Freiburg (1894-1897), Heidelberg (sejak 1897), dan Munchen (1919-1920).[1] Weber melihat sosiologi sebagai sebuah studi tentang tindakan sosial antar hubungan sosial dan itulah yang dimaksudkan dengan pengertian paradigma definisi sosial dan itulah yang di maksudkan dengan pengertian paradigma definisi atau ilmu sosial itu. Tindakan sosial menurut Max Weber adalah tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan perilaku orang lain dan berorientasi pada orang lain. Adapun pengertian lain dari tindakan sosial yang dikemukakn oleh beberapa ahli, yaitu[2] :

1.   Emile Durkheim

Tindakan sosial adalah sebagai perilaku manusia yang diarahkan oleh norma-norma dan tipe solidaritas kelompok tempat ia hidup.

2.   Karl Mark

Tindakan sosial adalah sebagai aktivitas manusia yang berusaha menghasilkan barang atau mencoba sesuatu yang unik untuk mengejar tujuan tertentu.

3.   Sitorus

Tindakan sosial adalah perbuatan atau perilaku yang dilakukan manusia yang mempunyai tujuan tertentu.

Max Weber secara khusus mengklasifikasikan tindakan sosial yang memiliki arti subjektif tersebut kedalam empat tipe. Atas dasar rasionalitas tindakan sosial, Weber membedakan tindakan sosial manusia ke dalam empat tipe, semakin rasional tindakan sosial itu semakin mudah dipahami[3] :

1.   Tindakan Rasionalitas Instrumental (Zwerk Rational) merupakan suatu tindakan sosial yang dilakukan seseorang didasarkan atas pertimbangan dan pilihan sadar yang berhubungan dengan tujuan tindakan itu dan ketersediaan alat yang dipergunakan untuk mencapainya.

2.   Tindakan Rasional Nilai memiliki sifat bahwa alat-alat yang ada hanya merupakan pertimbangan dan perhitungan yang sadar, sementara tujuan-tujuannya sudah ada di dalam hubungannya dengan nilai-nilai individu yang bersifat absolut.

3.   Tindakan Afektif lebih didominasi perasaan atau emosi tanpa refleksi intelektual atau perencanaan sadar. Tindakan afektif sifatnya spontan, tidak rasional, dan merupakan ekspresi emosional dari individu.

4.   Tindakan Tradisional ini seseorang dapat memperlihatkan perilaku tertentu karena kebiasaan yang diperoleh dari nenek moyang, tanpa refleksi yang sadar atau perencanaan.

Max Weber mengatakan, individu manusia dalam masyarakat merupakan aktor yang kreatif dan realitas sosial bukan merupakan alat yang statis dari pada paksaan fakta sosial. Weber mengakui bahwa dalam masyarakat terdapat struktur sosial dan pranata sosial bahwa dua struktur tersebut merupakan konsep yang saling berkaitan dalam membentuk tindakan sosial. Weber berpendapat bahwa seseorang bisa membandingkan struktur beberapa masyarakat dengan memahami alasan-alasan mengapa warga masyarakat tersebut bertindak, kejadian-kejadian historis secara berurutan yang mempengaruhi karakter mereka, dan memahami tindakan pada pelakunya yang hidup pada masa kini, akan tetapi tidak mungkin menggenaralisasi semua masyarakat atau semua struktur sosial.[4] Makna peran tindakan sosial ialah serangkaian kelakukan yang dijalani oleh individu maupun kelompok berdasar pada peran, nilai dan norma sosial yang berlaku. Sehingga tindakan yang dijalankan bisa berujung pada buadaya atau kebiasaan jika dilakukan secara kontinyu (terus menerus), contoh peranannya dalam kehidupan bermasyarakat, seperti peran agama, bahasa, pendidikan, budaya, ekonomi, dan media.

 

KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa tindakan sosial adalah perilaku yang dilakukan oleh individu dengan pertimbangan interpretatif yang dimiliki oleh individu dengan mempertimbangkan perilaku orang lain. Dalam tindakan sosial manusia memiliki 4 jenis, diantaranya : tindakan rasionalitas instrumel (berdasarkan akal/rasio), tindakan rasional nilai (berdasarkan etika, estetika, agama, nilai), tindakan afektif (berdasarkan perasaan/emosi), dan tindakan tradisional (berdasarkan adat/kebiasaan yang telah melekat). Seorang individu bisa membandingkan struktur beberapa masyarakat dengan memahami alasan-alasan mengapa warga masyarakat tersebut bertindak, tetapi tidak semua tindakan atau perilaku manusia dapat digolongkan sebagai tindakan sosial.

 

DAFTAR PUSTAKA

Jones, Pip. Pengantar Teori-Teori Sosial “Dari Teori fungsionalisme hingga post-

modernisme”. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2016.

Ritzer, George. Sosiologi Ilmu Berparadigma Ganda. Jakarta: PT Rajawali Press, 2001.

Siahan, Hotman M. Sejarah dan Teori Sosiologi. Jakarta: Erlangga, 1989.

 



[1] Hotman M. Siahan. Sejarah dan Teori Sosiologi. (Jakarta: Erlangga, 1989), 90.

[2] Ibid.

[3] George Ritzer.Sosiologi Ilmu Berparadigma Ganda.(Jakarta: PT Rajawali Press, 2001), 126.

[4] Jones, Pip. Pengantar Teori-Teori Sosial “Dari Teori fungsionalisme hingga post-modernisme”. (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2016), 118.


Komentar

Postingan Populer